Jumat, Desember 03, 2021

Bukan Milkmu (Ucok "AKA" Harahap)


Title : BUKAN MILIKMU
Songwriter : --
Album : POP INDONESIA
Band : UCOK HARAHAP dkk
Recording : IRAMA TARA RECORD / Vinyl LP 12" 33 1/3 RPM

Andalas Datoe Oloan Harahap atau Ucok AKA (25 Mei 1943 – 3 Desember 2009) adalah pemeran dan penyanyi Indonesia. Ia dikenal luas melalui AKA bersama Soenata Tanjung, Syech Abidin, dan Arthur Kaunang. Bersama dengan Ahmad Albar, ia juga pernah membentuk duo dengan nama Duo Kribo. Selain itu, ia juga pernah bermain dalam sejumlah film nasional.

Bakat bermusik Ucok diturunkan dari ayahnya. Ucok adalah anak laki-laki dari Ismail Harahap, seorang musisi yang bukan profesional. Sang ayah sempat memainkan keroncong dan Hawaiian pop yang populer pada dekade 1960-an. Laki-laki berdarah Batak yang lahir di Tanjung Morawa, Sumatra Utara dan besar di Kota Pahlawan, Surabaya ini bekerja sebagai apoteker. Ia menikah dengan seorang perempuan keturunan Perancis, bernama Fransiena Frederika Mahieu. Dari perkawinan tersebut, lahirlah Ucok Andalas Datoe Oloan Harahap, atau akrab disapa Ucok Harahap

aku ... bukanlah milikmu lagi sayang
jangan kau harapkan lagi
aku ... jangan kau pikirkan lagi sayang
semua tinggallah kenangan

tak setiap percintaan diakhiri dengan perkawinan
namun pasti percintaan menuntut pengorbanan

tak setiap percintaan diakhiri dengan perkawinan
namun pasti percintaan menuntut pengorbanan

aku ... doakan kau berbahagia sayang
dengan setulus hatiku
setulus hatiku
setulus hatiku
dengan setulus hatiku
dengan setulus hatiku

Minggu, November 28, 2021

Pra Kisah dan Kisah (Delly Rollies)


Title : PRA KISAH DAN KISAH
Songwriter : OSCAR
Album : KAU (1982)
Band : FARIZ RM DKK
Recording : FLOWER SOUND / Vinyl LP 12" 33 1/3 RPM Radio Promo

Delly Joko Arifin atau yang dikenal dengan nama Delly Rollies lahir pada 1949 ini mengawali sepak terjang dalam karir bermusiknya pada era 1960-an. Sebelum memulai karir panjang bersama The Rollies, terlebih dahulu Delly bergabung dengan grup musik Genta Istana. Barulah pada 1967, Delly bergabung dengan The Rollies sebagai keyboardist atas ajakan Deddy Stanzah yang berperan penting sebagai penggagas terbentuknya The Rollies. Gito, sang vokalis, adalah orang yang terakhir bergabung dengan The Rollies. Di band sebelumnya, Gito sering membawakan repertoar dari Tom Jones, Engelbert Humperdinck, dan sejenisnya. Namun saat bergabung dengan The Rollies, Delly meminta Gito untuk membawakan repertoar dari James Brown, sang godfather musik soul dan funk dunia.

Di samping berkarir dengan The Rollies, pada era 1980-an, Delly juga melakukan solo karir. Justru di solo karir inilah Delly mulai terpancar auranya dan sebagian besar lagunya terdengar berbeda dari kebanyakan musik Indonesia di era itu, bahkan boleh dibilang melampaui masanya. Pada era solo karirnya, Delly masih menggunakan genre musik yang sama dengan The Rollies: soul, funk, dan disko. Album solo pertama Delly berjudul The Prince of Rollies (1982) yang dirilis Musica Studio’s dan menampilkan beberapa komposer seperti Oetje F. Tekol, Erick Van Houten, Dodo Zakaria, dan Jimmie Manopo.

Selanjutnya, Delly melakukan kerjasama dengan label Flower Sound. Di label inilah kejeniusan Delly Rollies dalam meramu musik mulai terlihat. Album pertama Delly di label ini berjudul Pop Jazz (1982). Album ini menafsirkan ulang lagu-lagu pop milik Kiki Maria, Jimmie Manopo, Jacky, Chris Kayhatu, A. Riyanto dll. yang telah eksis sebelumnya dengan nafas soul dan jazz ala Delly sendiri. Masih di tahun yang sama, Delly merilis album berjudul Kau dengan bantuan Fariz RM sebagai music director. Album ini juga sempat dibantu oleh gank-nya Fariz RM di grup Symphony yaitu Ekki Soekarno, Jimmy Pais, dan Herman Gelly.

selembut benang sutra
untai kata-kata
melangkah bersama
dalam cita-cita

memanjat tirai halaman
tuntutan nurani
rindu akan mekar terasa
kan mekar berseri

mekarlah semarak ini
seumpama mawar mekar di kalbu
tumbuh di alam nirwana
seolah membawa cita rasa diri

biarkan dia bermain
dalam cita rasa di alam bahagia
biarkan dia bermain
dalam cita cita selaras dewasa

kini kau menyulam kalbu
membisikan lagu
menyanyikan isi hati
tirai sanubari
putih perisai jiwa ini
kau wartakan mimpi
meniti tebing dewasa
tumpuan insani

mekarlah semarak ini
seumpama mawar mekar di kalbu
tumbuh di alam nirwana
seolah membawa cita rasa diri

biarkan dia bermain
dalam cita rasa di alam bahagia
biarkan dia bermain
dalam cita cita selaras dewasa

biarkan dia bermain
dalam cita rasa di alam bahagia
biarkan dia bermain
dalam cita cita selaras dewasa

mekarlah semarak ini
seumpama mawar mekar di kalbu
tumbuh di alam nirwana
seolah membawa cita rasa diri

biarkan dia bermain
dalam cita rasa di alam bahagia
biarkan dia bermain
dalam cita cita selaras dewasa

biarkan dia bermain
dalam cita rasa di alam bahagia
biarkan dia bermain
dalam cita cita selaras dewasa

biarkan dia bermain
dalam cita rasa di alam bahagia
biarkan dia bermain
dalam cita cita selaras dewasa

biarkan dia bermain
dalam cita rasa di alam bahagia
biarkan dia bermain
dalam cita cita selaras dewasa

Salahku Sendiri (Delly Rollies)


Title : SALAHKU SENDIRI
Songwriter : CHAKEN M
Album : KAU (1982)
Band : FARIZ RM DKK
Recording : FLOWER SOUND / Vinyl LP 12" 33 1/3 RPM Radio Promo

Delly Joko Arifin atau yang dikenal dengan nama Delly Rollies lahir pada 1949 ini mengawali sepak terjang dalam karir bermusiknya pada era 1960-an. Sebelum memulai karir panjang bersama The Rollies, terlebih dahulu Delly bergabung dengan grup musik Genta Istana. Barulah pada 1967, Delly bergabung dengan The Rollies sebagai keyboardist atas ajakan Deddy Stanzah yang berperan penting sebagai penggagas terbentuknya The Rollies. Gito, sang vokalis, adalah orang yang terakhir bergabung dengan The Rollies. Di band sebelumnya, Gito sering membawakan repertoar dari Tom Jones, Engelbert Humperdinck, dan sejenisnya. Namun saat bergabung dengan The Rollies, Delly meminta Gito untuk membawakan repertoar dari James Brown, sang godfather musik soul dan funk dunia.

Di samping berkarir dengan The Rollies, pada era 1980-an, Delly juga melakukan solo karir. Justru di solo karir inilah Delly mulai terpancar auranya dan sebagian besar lagunya terdengar berbeda dari kebanyakan musik Indonesia di era itu, bahkan boleh dibilang melampaui masanya. Pada era solo karirnya, Delly masih menggunakan genre musik yang sama dengan The Rollies: soul, funk, dan disko. Album solo pertama Delly berjudul The Prince of Rollies (1982) yang dirilis Musica Studio’s dan menampilkan beberapa komposer seperti Oetje F. Tekol, Erick Van Houten, Dodo Zakaria, dan Jimmie Manopo.

Selanjutnya, Delly melakukan kerjasama dengan label Flower Sound. Di label inilah kejeniusan Delly Rollies dalam meramu musik mulai terlihat. Album pertama Delly di label ini berjudul Pop Jazz (1982). Album ini menafsirkan ulang lagu-lagu pop milik Kiki Maria, Jimmie Manopo, Jacky, Chris Kayhatu, A. Riyanto dll. yang telah eksis sebelumnya dengan nafas soul dan jazz ala Delly sendiri. Masih di tahun yang sama, Delly merilis album berjudul Kau dengan bantuan Fariz RM sebagai music director. Album ini juga sempat dibantu oleh gank-nya Fariz RM di grup Symphony yaitu Ekki Soekarno, Jimmy Pais, dan Herman Gelly.

awan merah jingga
terbentang indah dipelupuk mataku
angin semilir berhembus
menghanyutkan khayalku

percik tetes embun
tergolek indah bagaikan mutiara
mentari semakin tinggi
membakarmu hilang satu-satu

hasratku kupacu
bila membisu di dermaga kelabu
kucari cintaku meski ku tak 
oo tak mungkin kembali
rindu dalam hati 
terkubur semua dalam cinta kelabu
betapa kusadari 
karna salah ku sendiri

awan merah jingga
terbentang indah dipelupuk mataku
angin semilir berhembus
menghanyutkan khayalku

percik tetes embun
tergolek indah bagaikan mutiara
mentari semakin tinggi
membakarmu hilang satu-satu

hasratku kupacu
bila membisu di dermaga kelabu
kucari cintaku meski ku tak 
oo tak mungkin kembali
rindu dalam hati 
terkubur semua dalam cinta kelabu
betapa kusadari 
karna salah ku sendiri

hasratku kupacu
bila membisu di dermaga kelabu
kucari cintaku meski ku tak
oo tak mungkin kembali
rindu dalam hati
terkubur semua dalam cinta kelabu
betapa kusadari
karna salah ku sendiri

Banner 468

must to search