Victor Nasution (leader, organ, rhythm, timpani, trumpet)
Rudy Ananta (leadguitar, saxophone)
Abubakar (bass)
Minto Muslimin (drum)
Anan Zaman (piano, organ, flute, saxophone)
Mathovani(lead vocal)
Djodjok Rahardjo (piano, violist).
Band ini berasal dari singkatan unik 'Gemar Belajar' yang mulai terbentuk pada Oktober 1969 di Surabaya. Formasi pertama grup ini yaitu Victor Nasution (leader, organ, rhythm, timpani, trumpet), Rudy Ananta (leadguitar, saxophone), Abubakar (bass), Minto Muslimin (drum), Anan Zaman (piano, organ, flute, saxophone), dan Eddy Mathovani(lead vocal) . Liku-liku bermusik The Gembells termasuk agak unik karena masyarakat awam mengira kelompok ini memang benar-benar 'gembel', manusia jalanan yang luntang-lantung, padahal justru menarik karena hampir seluruh personelnya masih berstatus mahasiswa di beberapa universitas di Surabaya. Tak heran jika formasi pertama The Gembells ini tidak bertahan lama, karena kesibukan setiap personel dengan kuliahnya. Peran para pendukung The Gembells pada formasi berikutnya berubah menjadi Victor Nasution (leader, organist, vocal), Rudy Ananta (lead guitar, clarinet), Abubakar (bass, flute), Djodjok Rahardjo (piano, violist), dan Minto (drummer, saxophone) sedangkan Anaz Zaman bertindak sebagai penata musik/lirik saja. Di tengah derasnya arus musik underground yang dibawakan grup yang sama-sama dari Surabaya, AKA, The Gembells justru berhasil mempertahankan ciri khasnya sebagai grup musik pelantun tembang-tembang dengan lirik yang mengagungkan sikap kepahlawanan dan protes sosial yang aransemen musiknya ditata secara manis. Karena hal itulah The Gembells lebih menyukai aliran dan warna musik mereka dengan sebutan 'Afro Asia Sound', yakni perpaduan antara musik Afrika (lebih didominasi unsur tetabuhan/perkusi) dan musik Asia (berisikan penguatan pada lirik dan melodi yang sentimental). The Gembellls sering diikutkan dalam pertunjukan musik di pentas terbuka seperti ketika mengisi acara pesta akhir tahun pada 31 Desember 1971 di Pandaan, Jawa Timur, bersama-sama dengan grup asal Jakarta (Darpus Min Plus (eks Dara Puspita) dan The Rollies asal Bandung. Mereka berhasil menarik simpati seorang sponsor rekaman untuk membawa The Gembells berkunjung ke Singapura. Di Indonesia, nama The Gembells jarang dipublikasikan di media massa, namun justru di Singapura, band ini menjadi pembicaraan hangat anak muda di sana. Beberapa kegiatan mereka selalu disorot oleh pers. Sekembalinya ke Indonesia mereka mulai mencoba hasil karya mereka untuk direkam. Album perdana mereka berisikan lagu karya mereka dengan lagu belirik bahasa Inggris dan delapan lagu Indonesia dengan judul album Pahlawan Yang Dilupakan, di bawah label rekaman Indra Record Surabaya. Uniknya mereka masuk dapur rekaman tanpa menjalani tes terlebih dahulu layaknya grup-grup yang lain. Sedangkan untuk lebih memasyarakatkan warna musik 'Afro Asia Sound' yang dikibarkan mereka pun sering mengisi acara dengan grup-grup musik yang sudah punya nama. Misalnya pada 4 Maret 1972 di Gelora Pancasila Surabaya, The Gembells tampil bersama The Rollies dan Panbers. Meski rajin merilis album, di setiap pentas, The Gembell's kadangkala juga membawakan lagu-lagu grup dari luar seperti GrandFunk Raillroad. Tak hanya itu, mereka juga kerap membawakan lagu-lagu dari Santana dan Led Zeppelin.
Diskographi (album rekaman):
1. Pahlawan yang Dilupakan 2. Balada Kalimas 3. Hey Dokter 4. Surapati Wiranegara 5. Si Munafik 6. Singosari 7. Balada Seorang Pahlawan 8. 12 Tahun The Gembell's 9. The Gembell's 83 10. Pop Melayu
dari : Facebook The Gembells
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih komentar Anda (Thank's for your comment)
Lagu ini sudah lama aku ndak dengar.....kangen Suroboyo rek.
Diskographi (album rekaman):
1. Pahlawan yang Dilupakan
2. Balada Kalimas
3. Hey Dokter
4. Surapati Wiranegara
5. Si Munafik
6. Singosari
7. Balada Seorang Pahlawan
8. 12 Tahun The Gembell's
9. The Gembell's 83
10. Pop Melayu
dari : Facebook The Gembells