Sebuah Novel Fiksi dibaur dalam Sejarah terkait dengan keberadaan Kerajaan Blambangan di saat-saat kemunduran dan kehancuran kerajaan di semenanjung paling timur Pulau Jawa.
Masa lalu Blambangan kini tinggal mitos dan legenda, seperti juga masa lalu kerajaan-kerajaan lain di Jawa. Salahsatu tokoh legendaris yang punya realitas yang kuat dalam sejarah Blambangan, dan kini masih menjadi pujaan di wilayah itu, adalah Wong Agung Wilis, tokoh kisah ini. (tulis Penerbit dalam Kata Pengantar buku Tanah Semenanjung)
Ditulis oleh Putu Praba Darana, Trilogi Blambangan ini terdiri dari Tanah Semenanjung, Gema di Ufuk Timur dan Banyuwangi; fokus cerita dalam novel ini mengenai kiprah Wong Agung Wilis, yang dalam legenda Banyuwangi (Blambangan) adalah salah satu yang terkenal, disamping nama-nama Macam Putih atau Tawang Alun.
Banyak disebutkan catatan-catatan Pemerintah Hindia Belanda atau VOC, terutama terkait pencatatan kejadian berikut bulan dan tahun kejadian... dan memang peristiwanya banyak terjadi pada saat Belanda sudah menjajah Nusantara (Indonesia), meski kerajaan Blambangan sendiri sudah disebut dalam sejarah Majapahit, bahkan salahsatu cerita/sejarah yang paling populer adalah Pemberontakan Bhre Wirabumi Adipati Blambangan atau dalam legenda Damarwulan versus Menak Jingga...
Wong Agung Wilis (nama kratonnya Pangeran Mas Sirna) yang menjadi fokus cerita, sejak dilarikan dari kraton Blambangan hingga masa tuanya di Kerajaan Mengwi (Bali), saat kecil menyaksikan ayahnya Sri Prabu Danareja yang berperang, bahkan ingin membantu ayahnya, tapi oleh ayahnya dititipkan kepada Adipati Lumajang (saat itu bawahan Kerajaan Blambangan) dengan alasan diikutsertakan membantu Lumajang dan akhirnya dibelokkan oleh Adipati Lumajang yang mengutus orang kepercayaannya Andita, agar membawa Mas Sirna menjauhi peperangan, Andita yang anak seorang Resi di Gunung Raung membawanya kesana hingga bertemu dengan prajurit (yang menentang kebijakan salah dari raja Blambangan) maupun orang-orang pelarian dari Blambangan.
Dalam alur cerita dibumbui liku-liku kehidupan cinta Wong Agung terhadap orang-orang yang mengaguminya dan menyayangi bahkan mengkultuskannya menjadi orang yang luar biasa dari orang-orang yang seusianya dan dengan segala kecerdika dan keperkasaannya dia mampu membuat Blambangan bagai tidak pernah percaya akan kematian Wong Agung Wilis.
Dibagian akhir juga diceritakan, bagaimana Wong Agung harus menyaksikan satu persatu anak-anaknya gugur dalam peperangan sebagai penerus perjuangannya dalam membebaskan Blambangan dari penjajahan Belanda dan penguasaan kekayaan Blambangan oleh orang-orang Blambangan sendiri yang hanya ingin memperkaya diri sendiri dengan cara-cara yang licik serta mengkhianati kecintaan rakyat Blambangan atas tanah leluhurnya, bahkan kebingungannya akan percintaan anak-anak yang pernah diukirnya dengan wanita-wanita yang dicintainya.
Cerita diakhir di Buku Ke Tiga (Banyuwangi) dan ditutup dengan kematian salahsatu anak Wong Agung Wilis...
Bagi yang ingin mendownload pilih dan klik link berikut ini:
- Tanah Semenanjung Buku 1 (Trilogi Blambangan Buku Kesatu)
- Tanah Semenanjung Buku 2 (Trilogi Blambangan Buku Kesatu)
- Gema Di Ufuk Timur (Trilogi Blambangan Buku Kedua)
- Banyuwangi (Trilogi Blambangan Buku Ketiga)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih komentar Anda (Thank's for your comment)